Minggu, 06 Februari 2011

modifikasi multiple exposure dan bulb toycam octopus!

Mau berbagi pengalaman nih. . saya kan pake toyam octopus warna kuning, sejak pertama beli sampai sekarang, saya mau hasil kamera saya maksimal. Biar kata kamera 35ribuan kamera ini bisa menghasilkan gambar yang ciamik loh hehehe (terbukti!). Searching-searching sama mbah google ternyata udah pada dihapusin tutorial buat modifikasi mode multiple exposure sama bulb octopus. ehh ternyata nemu versi inggrisnya terus saya coba deh. Saya coba ulas balik langkah-langkahnya biar lebih mudah melakukannya. Baik octopus ungu atau kuning semuanya hampir sama cara modifnya. Langsung aja ini dia alat, bahan, dan langkah-langkahnnya :

Alat yang diperlukan :
- Obeng kembang atau minus kecil
- lilin (buat memanaskan obeng yang berfungsi untuk melubangi bodi biar lebih rapih lubangnya)
Bahan yang diperlukan :
- Benang kasur atau pita kecil atau benang apapun asal jangan benang jahit :P

Multiple exposure:
1. Buka baut-baut kamera (di samping bodi depan dan di dalam tempat canister kamera).
2. Buka bagian atas lensa kamera.
3. Ikatkan benang pada bagian tuas inti shutter lalu rapihkan ujungnya.
4. Pasang kembali bagian atas lensa kamera.
5. Pastikan ikatan tersebut bekerja dengan cara menariknya hingga bunyi ‘klik’ dan coba jepret (bila bukaan diafragma normal seperti jepretan biasa berarti berhasil).
6. Lubangi bodi kamera depan seperti ini dengan ujung obeng yang dipanaskan.
7. Pasang kembali semuanya.
8. Cara melakukan teknik ini adalah dengan cara menjepret objek pertama (seperti biasa) lalu menarik benang mx hingga bunyi ‘klik’ lalu jepret objek kedua dan seterusnya (bila ingin objeknya lebih dari 2).

Bulb :
1. Buka baut-baut kamera (di samping bodi depan dan di dalam tempat canister kamera).
2. Buka bagian atas lensa kamera.
3. Ikatkan benang pada bagian tuas pembuka diafragma yang ada per-perannya (posisikan benang diatas per-peran) lalu rapihkan.
4. Buat cekungan kecil dengan ujung obeng panas di bagian ini (jangan terlalu dalam dan jangan terlalu dangkal a.k.a dikira-kira aja. fungsinya biar ngga selip benangnya.
5. Pastikan ikatan tersebut berjalan normal, caranya dengan menarik tali secara perlahan hingga mentok (diafragma akan ikut terbuka seiring tarikan) lalu lepas tali tersebut (diafragma akan menutup). Lakukan berulang-ulang secara hati-hati (jangan kencang-kencang soalnya per-nya tipis).
6. buat shutter realese tambahan (posisinya ditumpuk dengan tali mx).
7. Lubangi bodi kamera depan seperti ini dengan ujung obeng panas.
8. Pasang kembali semuanya.
9. Cara melakukan teknik ini adalah dengan cara arahkan kamera dengan objek, tarik benang dan tahan kira-kira 5-15 detik (atau lamannya bisa di kira-kira sesuai dengan intensitas cahaya dan kebutuhan) lalu lepas benang tersebut. setelah itu tutup lensa (kalo octopus ungu pake lakban item terus tarik shutter realese tambahan) kemudian buka kembali lensa dan puter film seperti biasa (lanjut ke frame selanjutnya).Gunakan tripod untuk hasil terbaik (octopus kuning).

Well, itu aja hasil review tutorial mx dan bulb untuk octopus ungu atau kuning, selebihnya bongkar kameramu, modifikasi, dan hunting! Hahahahahaha selamat bereksperimen :D (CMIIW)

ini dia ilustrasinya : maap gambar dikit terus seadanya :P

 Gambar 1. Buka bagian atas

Gambar 2. Target yang diiket


Gambar 3. Iketan mx

Gambar 4. Iketan Bulb dan cekungan buatan (zoom in)  

Gambar 5. Bulb (zoom in)
 
 Gambar 6. Tutup Bagian atas
Gambar 7. Lubang atas untuk mx dan bawah untuk bulb

 contoh hasilnya :

Gambar 8. Domestos Nomos


Gambar 9. Tugu

Senin, 13 Desember 2010

think before shoot!

mungkin kita pernah atau ingat jargon DON'T THINK JUST SHOOT!

yup, jargon ini biasa diucapin sama pemain toycam (lomo termasuk di dalamnya), pertama saya tahu hal itu dari iseng-iseng buka websitenya lomography sama lomonesia (komunitas pengguna kamera lomo). Lomo menawarkan banyak kamera yang unik-unik dan memiliki efek yang spesifik (sayang saya belum bisa membeli karena belum terjangkau buat saya) hehehe..
saya pikir dulu kalo aquapix itu termasuk lomo tapi saya cari ko ngga ada?? (dibegoin mba-mba yang jual). Roll film pertama saya isinya objek-objek ngga jelas, asal jepret sana jepret sini. pheww.. lama-lama ngerasa sayang banget sama film, udah mahal tapi hasilnya ngga maskimal (budget bisa menipis). Setelah mengikuti forum KLASTIC JOGJA dan workshopnya MASTOYCAM waktu singgah di jogja, saya mendapat pencerahan bahwa kita perlu berfikir sebelum take shoot objek yang menarik biar ngga boros pake film.
Persepsi ini bener banget buat orang-orang seperti saya karena terbatas budget. Sebenarnya tidak ada salahnya mau shout out jargon don't think just shoot atau think before shoot, yang penting jangan salah persepsi mengenai jargon don't think just shoot, bermain toycam tidak ada aturan bakunya (orang foto cacat aja dibilang bagus ko), yang penting objek yang kita foto jelas dan menarik buat diri sendiri atau orang lain. :D

beberapa hal sebelum membeli kamera


SALAM JEPRETS! :D
Dalam dunia toycam banyak sekali jenis-jenis kamera dan ukuran film yang digunakan. Berdasarkan jenis filmnya, dapat dibagi menjadi tiga yaitu 110mm, 120mm (medium format), dan 135mm. Kamera-kamera yang menggunakan film 110mm diantaranya Baby Holga, Kodak 110,dan yang lain. Hati-hati bila berniat membeli Baby Holga atau kamera lain yang menggunakan film 110mm karena filmnya sudah langka sekali (kalaupun ada belinya di Ebay dan kira-kira 50ribu/roll) dan kalau mau dicuci-scan paling dekat dari indo itu di Singapura. Ngga kebayang kan berapa ongkos dari beli film sampe nyucinya? Hihihihi :P paling cuma bisa buat koleksi aja atau buat nimpuk anjing nakal.
Di indo film 110mm sudah tidak bisa diproses. Untuk film 120mm biasa digunakan pada kamera Holga 120 (baik seri S, N, CFN, GCFN), Diana F+, dan beberapa jenis TLR (Twins Lens Reflex). Sebenarnya film 120mm diciptakan sebagai alternatif penggunaan film 35mm karena film 35mm dulu cukup mahal harganya. Saat ini malah film 120mm yang mahal harganya (sekitar 30rb/roll yang fresh) dan sudah tidak banyak yang menerima pencucian film ini. Buat teman-teman yang mau aman-aman aja atau ngga mau ribet bisa pake kamera yang format filmnya 35mm.
Tips tambahan :
Bila ingin membeli kamera, sesuaikanlah dengan budget kita masing-masing. Tanya-tanya dulu sebelum membeli, surfing di internet buat cari yang murah, beli yang bekas juga ngga masalah selain hemat budget kamera bekas juga tetep asik ko..
 berikut adalah ilustrasi film-film yang dibahas : 
1. Film 110mm dan baby holga

 


2. Film 120mm dan holga 120CFN

3. Film 135mm atau 35mm dan holga 135BC


Review Kelebihan Dan Kelemahan Aquapix

 

Uhmm uhmm.. :D kira-kira tahun 2009 aquapix mulai booming dipasaran indo. Saya juga tertarik untuk membeli waktu itu. Waktu saya beli harganya 180ribu tapi sekarang-sekarang harganya bisa nyampe 230ribu kalo liat di online shop gitu. Sebenarnya harga aseli kamera ini sekitar 70-100 ribu. Sebenernya aquapix ini mirip toycam olymbus (kamera 5ribuan) bila dilepas waterproof casingnya. Saya mau berbagi info mengenai kelebihan dan kelemahannya.
Kelebihan :
1. Bentuk unik (warnanya juga ada yang bunga-bunga)
2. menggunakan film 135mm
3. Terjangkau harganya
4. Bisa dipasang Jelly Lens
5. Jelas bisa underwater a.k.a dalem air

Kelemahannya :
1. Waterproof casingnya suka bocor (retak atau karet sekatnya lepas)
2. Tuas windetnya gampang lepas
3. Belum ada built-in flash jadi kalo terlalu dalam nyelam (jarak aman 1-3meter) atau foto waktu mendung a.k.a minus cahaya dipastikan 90% under exposure alias burem-gelap.
4. Spool filmnya juga suka ngga rapih jadi kadang-kadang bikin nge-loss lidah film (ngga kegulung)

Well segitu aja infonya, maap kalo ada salah atau gimana (CMIIW). toycam aquapix cocok buat orang yang baru belajar atau suka foto-foto di dalam air dan harganya cukup terjangkau :D

gambar.1 Olymbus
 


Sabtu, 11 Desember 2010

cara membuat film redscale

Dalam dunia toycam, kita mengenal beberapa jenis film diantaranya negatif film, positif film (film slide), infra red film, dan redscale film. Redscale adalah film dengan efek kemerahan-jingga (tergantung dari jenis filmnya). Redscale film ini sendiri cukup jarang dipasaran nasional karena harganya yang cukup mahal (produksi lomography). Hal ini dapat direkayasa dengan membuatnya sendiri. pembuatannya cukup mudah untuk dilakukan. Berikut adalah langkah-langkahnya :

1. Siapkan sebuah negatif film 35mm baru dan sebuah canister (tabung kosong) negatif kosong atau bekas. Untuk canister bekas bisa diminta dari toko-toko foto dan biasanya gratis.



2. Gunting lidah film baru.



3. Tempel keduanya (lihat baik-baik posisinya), gunakan isolasi kertas saja (berdasarkan pengalaman saya karena biasanya tempat proses menolak apabila menggunakan isolasi hitam atau plastik).




4. Gulung kearah canister menggunakan gunting hingga 'mentok'. Pada saat penggulungan tidak boleh ada cahaya yang masuk karena bisa mengakibatkan filmnya leak atau terbakar. sebaiknya dilakukan saat malam hari atau menggunakan changing bag.



5. potong dan sisakan sedikit untuk membuat pola lidah baru.



P.s :
- Pada saat pencucian bilang sama mba ato masnya di toko,filmnya sengaja dibalik terus ngga usah ada koreksi warna, hasil scan film akan terbalik jadi nanti hasil scannya di flip aja pake sotosop 
- foto-foto diatas merupakan ilustrasi saja 
- untuk mendapatkan foto terbaik banyak faktornya (cahaya, objek,prosesing,dan faktor X a.k.a keberuntungan)
- tiap jenis film menghasilkan efek redscale yang berbeda-beda
- :D selamat mencoba!!!!

ini beberapa jepretan saya sendiri dengan film redscale >>
  • Jiwa Seraya Building-Kota Lama Semarang
 
  • Pedicab Driver- Kota Lama Semarang